Selasa, 22 Mei 2012

CIF PELABUHAN MASUK (COST INSURANCE AND FREIGHT)

Dalam menghitung Cost Insurace and Freight (CIF), perusahaan eksportir juga harus mampu mengetahui FAS dan juga FOB yang ditanggungnya saat mengirimkan barang yang dijual kepada pihak pembeli. Karena menggunakan pengiringan dengan angkutan laut atau antar pelabuhan, maka pihak ekportir harus memberikan biaya asuransi saat pengiriman barang tersebut sehingga kedua belah pihak, antara pihak eksportir (penjual) dan importir (pembeli) sama-sama diuntungkan. Termasuk perhitungan Free On Board (FOB). Penyerahan barang dengan FOB dilakukan di atas kapal yang melakukan pengangkutan barang. Selain itu yang memiliki kewajban untuk mengurus formalitas ekspor adalah pihak penjual, yang disini adalah pihak Foreign Freight Forwarder. Perhitungan CIF harus sesuai dengan biaya-biaya yang sudah dikeluarkan oleh pihak penjual selama pengemasan barang ke peti kemas hungga pengangkutan. Agar, pihak penjual mengetahui secara [asti biaya yang sudah dikeluarkan salama penjualan kepihak Italia. CIF juga harus pula menyangkut dengan berbagai perijinan dan perundang-undangan yang terjadi di pelabuhan masuk barang nantinya atau di Italia sendiri. Karena dengan perhitungan yang tepat sesuai perarturan bea masuk negara setempat maka pihak importir akan lebih menguntungkan karena perhitungan yang benar. Bukan perkara mudah untuk menyusun dan memperhitungkan CIF sesuai dengan yang diinginkan kedua belah pihak. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perhitungan bagi pihak penjual untuk menggunakan CIF. Tapi, itu sangatlah penting dengan adanya itu persuhaan penjual mampu mengetahui seberapa untungnya mereka melakukan penjualan dengan pihak Italia, atau malah mereka merugi karena terjadi pembengkakan biaya dimana-mana karena adanya penjualan ke distributor besar di Italia. Perusahaan State Manufacturing Company juga harus mempelajari bagaiaman resiko pelayaran ke Italia dan frekuensi pelayaran ke Italia. Perusahaan mengkonsultasikannya pada pihak Foreign Freight Fowarders. Perhitungan CIF juga sangat dibutuhkan saat terjadi persaingan yang sangat sengit dilakukan. Perusahaan harus mampu memperhitungkan jangka waktu kredit yang diberikan kepada pihak Italia, untuk membayar piutangnya pada pihak State Manufacturing Company. Yang semula 90 hari, perusahaan eksportir harus mampu menego ulang lagi pembayaran hutangnya misal 60 hari, jadi semua tanggungan kewajiban bisa terlunasi dengan cepat, tanpa menunggu terlalu lama. Agar biaya penjualan tidak membengkak atau menggelembung terlalu besar, dan uang pengiriman yang digunakan juga dapat terganti dengan pembayaran yang cepat dari pihak pembeli. Kegunaaan yang CIF untuk melindunngi perusahaan dari resiko dagang yang dilakukan. Jadi, CIF sendiri dilakuakn saat penyerahan barang di atas kapa, namun ongkos angkut dan premi asuransi sudah dibayar sampai barang yang diangkut datang ke pelabuhan tujuan. Dengan perhitungan yang matang pada kedua belah pihak akan membuat kelancaran perdagangan kedua belah pihak. Resiko dan keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak harus diterima dengan tangan terbuka, karena itu semua sudah menjadi tanggungan dari masing-masing pihak.

Minggu, 08 April 2012

PRIVATISASI PERUSAHAAN

Dalam dunia bisnis seringkali paham-paham atau tren-tren tertentu yang digunakan untuk mengambil keputusan dan juga kebijakan penting demi bisnis yang berlangsung, sehingga berdampak pada laba yang diinginkan dan sesuai dengan harapan. Paham yang dianut oleh suatu negara akan menentukan tindakan apa yang akan diambil demi berjalannya bisnis yang menguntungkan bagi negara tersebut maupun pihak luar. Seperti halnya privatisasi perusahaan yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun yang lalu, dan tetap dijalankan sampai sekarang. Privatisasi adalah pemindahan aset sektor publik kepada sektor swasta, pemindahan manajemen kegiatan negara melalui kontrak-kontrak dan leasing, dan mengontrakkan kepada pihak kelaur kegiatan –kegiatan yang sebelumnya dilaksanakan oleh negara. Atau, dengan kata lain perusahaan BUMN yang dipindahtangankan kepada pihak asing, agar perusahaan BUMN mendapat keuntungan dari penjualan atau kontrak yang dilakukan dengan perusahaan swasta.
Bila suatu perusahaan milik negara yang akan diprivatisasi, maka pihak manajemen atau eksekutifnya memikirkan dengan matang tentang keputusan yang diambil. Apa saja akibat yang akan timbul dan bagaimana privatisasi akan berjalan dengan lancar tanpa menganggu jalannya produksi dan kinerja karyawan. Privatisasi akan berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan,apabila perusahaan yang akan diprivatisasi mampu membentuk suatu manajemen yang solid terhadap keputusan yang diambil. Karena manajemen akan mngontrol keadaan sebelum atau sesudah privatisasi, bila manajemen yang ada mengontrol tidak solid dengan keputusan yang ada dan bingung dengan dirinya sendiri, maka keadaan perusahaan akan kacau. Karena privatisasi dilakukan dengan karyawanya sendiri, dengan menjual sahamnya, perusahaan juga harus mampu memikirkan bagaiamana sisitem penggajian dan juga pemberian insentif kepada karyawan diperlukan atau tidak. Menurut saya, pihak manajemen atau eksekutif tidak perlu menyamakan gaji para karyawan dengan pegawai negeri, dikarenakan karyawan hanya membeli saham perusahaan milik negara, sehingga perusahaan yang sudah diprivatisasi tidak perlu menyamakan. Dan mneurut saya pemberian insentif tidak diperlukan karena hasil perolehan insentif mereka dapat dari hasil saham yang mereka beli dari perusahaan milik negara yang diprivatisasi. Karena dengan pembelian saham tersebut, karyawan sejajar dengan pemilik perusahaan, dan dapat ikut andil dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan.
Agar pelaksanaan privatisasi berjalan dengan lancar dan sesuai harapan kedua belah pihak, perusahaan yang diprivatisasi harus pula melihat kondisi perusahaan secara keseluruhan, seperti perbaikan mesin produksi sebagai jantung kegiatan didalam perusahaan tersebut, karena pihak swasta disini adalah para karyawan sendiri, menginginkan keadaan yang baik dan kondusif saat bekerja tanpa harus memikirkan perbaikan mesin yang menghambat kinerja mereka atau akan membuat para karyawan merasa kecewa dengan privatisasi yang diambil. Program perbaikan mutu harus tetap dilangsungkan secara terus menerus, dari waktu ke waktu, dari perusahaan sebelum diprivatisasi menjadi diprivatisasi. Karena perbaikan mutu, akan berdampak dengan perolehan laba yang menjadi target, khususnya pihak swasta yang sudah membeli perusahaan tersebut. Mutu dalam produk yang dihasilkan, bahan baku sampai para tenaga kerja yang menjadi satu dengan proses produksi. Maka dari itu, manajemen harus mengontrol keadaan semaksimal mungkin, agar kegiatan didalam perusahaan tetap berjalan sesuai harapan. Bila perusahaan dapat mengendalikan dan juga mampu mengontrol sistem dan kegiatan di dalam perusahaannya dengan baik, seperti pengecekan atau perbaikan mesin produksi dengan baik, evaluasi mutu dan program perbaikan mutu secara terus menerus, dan tenaga kerja yang ada digunakan dengan maksimal dengan imbalan yang sesuai dengan kinerjanya. Maka, perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang seharusnya tidak membengkak dan banyak keluar menjadi biaya-biaya yang dapat diminimalisir. Jadi, perusahaan dapat berhemat. Sehingga, biaya-biaya tersebut dapat digunakan untuk aktivitas perusahaan yang lebih penting.

Selasa, 03 Januari 2012

REPRESENTASI PENGETAHUAN DALAM KOMPUTER BERBASIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DSS)

Dalam perkembangan jaman yang semakin maju dan modern, kita sudah tak asing lagi mendengar dengan adanya suatu sistem pengambilan keputusan yang dijadikan sebagain pendapat kedua dalam menentukan sebuah keputusan yang diinginkan oleh seseorang yang sedang melakukan suaru pekerjaan yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Dalam paper yang ditulis, ada sebuah sistem berbasis representasi pengetahuan yang memberikan dukungan otomatis untuk pengambilan keputusan dan menangani sejumlah besar informasi serta menyelidiki banyak faktor yang akan dinyatakan tanpa adanya sistem pengawasan. Dalam contohnya yaitu seorang arsitek yang sedang merancang sebuah bangunan, yang mrmbutuhkan sebuah sumber informasi dalam pengambilan kepurusan yang dia inginkan. DSS sengaja dirancang untuk mendukung desainer salama proses pengambilan keputusan yang kompleks, dengan mempertimbangkan informasi yang terlibat dalam proses desain dan kebutuhan untuk pemilihan solusi tunggal dari sejumlah pilihan yang mungkin. Pilihan proses seleksi representasi pengetahuan untuk pengguna sangatlah penting dalam hal pengambilan keputusan. Diharapkan bahwa desainer/arsitek mampu membuat pilihan atau desainer setuju untuk memahami konteks dimana pilihan opsi khusus harus dibuat setelah sebuah sistem menyediakan latar belakang informasi.
DSS yang disajikan dalam perancangan bangunan yang dibutuhkan oleh arsitektur atau desainer adalah :
Seperti dalam desain masalah konstruksi bangunan begitu kompleks sehingga mengumpulkan seluruh masalah dan memberikan strategi desain generik yang benar-benar akan menyederhanakan masalah, dimana semua ini didasarkan pada kenyataan bahwa komputer berbasis pendukung keputusan didasarkan pada pengetahuan prototipe.
Arsitek atau desainer ini memiliki pengetahuan profesional untuk memecahkan sub-tugas yang didefinisikan dengan baik dan dapat diidentifikasi dengan mudah. Secara khusus, ada banyak desain sub tugas dengan membangun kode, standar dan peraturan untuk mengurangi jumlah solusi yang mungkin ada secara tepat.
DSS merupakan salah satu produk perangkat lunak yang dikembangkan secara khusus untuk membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Pendekatan yang paling sering dilakukan dalam proses perancangan sebuah DSS adalah dengan menggunakannya dengan teknik simulasi yang interaktif, sehingg selain dapat menarik minat manajer menggunakannya, diharapkan sistem ini dapat merepresentasikan keadaan dunia nyata atau bisnis yang sebenarnya.
Representasi pengetahuan adalah metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan. Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting masalah dan membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan masalah. Sama halnya seperti orang-orang yang melakukan komunikasi dengan menggunakan beberapa media misalnya bahasa, grafis, gerak, dan dalam beberapa mode yaitu tulisan atau bahasa yang diucapkan termasuk di dalam bermacam-mavam kebutuhan DSS. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mempresentasikan bentuk antara lain jaringan semantik, bingkai, aturan produksi, logika, bahasa natural, dan sistem basis data.